Kamis, 20 September 2012

PENDERITA PENYAKIT KAKI GAJAH BUTUH ULURAN TANGAN

DOMPU (KM. KARIJAWA) - Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Itulah yang di rasakan Rukbin (35) warga Rt 14/Rw07 Dusun Wera Desa Dore Bara kecamatan Dompu yang telah bertahun-tahun terbebani oleh pembekakan kaki bagian kanannya. Laki-laki lajang (Rukbin-red) yang sejak kecil di tinggal mati oleh kedua orang tua nya, kini menggantungkan hidup tinggal bersama saudara perempuannya yang sudah berkeluarga, namun Rukbin mengaku, untuk mengurangi beban keluarga saudarinya itu, dirinya bekerja sebagai tukang cuci di sebuah keluarga di Desa tempat ia tinggal dengan upah Rp100 ribu per Bulan, “walau dengan beban kaki saya yang membesar, saya tetap bekerja sebagai tukang cuci di salah satu keluarga di desa saya (Desa Dore Bara-red), hitung-hitung bisa sedikt membantu kebutuhan keluarga”, aku Rukbin. Saat di temui awak media koran ini beberapa waktu lalu Rukbin mengisahkan tentang penyakit yang dideritanya (kaki gajah-red) rukbin tidak pernah mengira kaki kanannya akan sebesar itu karena sejak kecil di sekujur tubuhnya telah tumbuh benjolan-benjolan kecil dan itu di anggapnya bawaan sejak lahir namun di tahun 2010 rukbin dan keluarganya mulai mengkhawatirkan kondisi kaki yang kian hari semakin membesar ( dari pergelengan kaki hingga di bawah lutut) dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke RSUD Dompu, dengan bermodalkan keterangan miskin dari pemerintah Desa Dore Bara oleh RSUD Dompu Rukbin di rujuk ke Rumah Sakit Umum Mataram, dari Dokter yang menanganinya di Mataram Rukbin di arahkan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar Bali, atas arahan tersebut Rukbin dan keluarganya harus menelan pil pahit karena tidak memiliki dana yang cukup untuk menuju pulau Dewata itu dan terpaksa Rukbin kembali ke Dompu dan sampai saat ini Rukbin tidak [phe pernah lagi berhubungan dengan Rumah Sakit ataupun Dokter dan dirinya rela menanggung derita karena hidup yang serba pas-pasan. Namun dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Rukbin masih sangat mengharapkan kesembuhan dari penyakit yang di deritanya, do’apun selalu di panjatkan semoga diturunkannya rahmat Ilahi Rabbi melalui tangan-tangan bijak sang dermawan. Untuk kesembuhan penyakitnya harapan besar Rukbin juga tertuju pada pemerintah, “Saya ingin sembuh, tapi saya tidak punya uang untuk operasi, harapan saya semoga pemerintah mau mengulurkan tangan membantu saya”, harapnya. Pemerintah dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Gatot Gunawan Skm yang 8konfrmasi via telepon selularnya menyatakan 18/09 Selasa kemarin “Pemerintah daerah (Pemda) akan tetap membantu jika ada masyarakat yang tertimpa musibah namun di harapkan masyarakat sendirilah yang harus pro aktif untuk mendatangi puskesmas ataupun rumah sakit agar nantiya bisa di tindak lanjuti” jelasnya. Dan untuk penderita penyakit kaki gajah yang ada di Desa Dore Bara (Rukbin-red) Kepala Dinas Kesehatan kabupaten dompu berjanji akan menelusuri lebih lanjut, pungkas Gatot di tempat terpisah. (Gadink).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes